Baca artikel sebelumya: Fenomena Silat Kuntau.
Seorang pemuda Komering setelah beberapa saat setelah berkenalan dan berdialog pun pada akhirnya menunjukkan satu rangkaian jurus kuntau yang disebut sebagai tari, ringkas dan praktis! Namun sekali lagi.. keberatan ketika diminta memberikan panduan/ pengenalan kepada beberapa siswa saya. Kebetulan saat itu seorang siswa Sanggar hadir dan menyaksikan demo tsb.
“Saya terikat perjanjian dengan Guru saya, jadi tidak bisa mengajarkan. Namun demi persahabatan saya bersedia mempraktekkan beberapa tehnik dengan murid mas, bahkan mengundang mas untuk bertemu dengan Guru.. ” jelasnya.
Undangan tinggal undangan saja, beberapa bulan kemudian tak lagi tampak pemuda itu, entah kemana..
Yang tampak kemudian adalah fenomena yang terdahulu, para pemuda yang mengagungkan silat leluhur mereka, namun mereka tidak pernah tahu pasti, hanya eyang, ayah dan paman- paman mereka yang diceritakan: berlatih dihutan pada malam hari secara rahasia..
Bahkan beberapa diantara mereka ada yang “besar kelakar”.. caknyo bae: seolah mereka adalah pendekar kuntau..
Saya merupakan salah satu dari banyak pecinta budaya luhur di negeri ini, dan mengelola kecintaan saya dalam sebuah perkumpulan budaya Sanggar Silaturahmi Pangastuti di Sumatera Selatan. Dengan itikad positif, jika anda seorang pendekar atau pecinta silat Kuntau, dengan senang hati dan berterimakasih apabila memberikan informasi kepada kami untuk lestarinya Silat Tradisional Kuntau. Selamatkan Silat Kuntau dari Kepunahan!
Kontak saya melalui email: javanology@yahoo.com atau melalui kolom komentar di Blog ini. Trims!
Tinggalkan Balasan ke Anonim Batalkan balasan